PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI
PEMERINTAHAN DAERAH
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
OLEH :
NAMA : ELZA DEVI LAKSMIATI
NIM : 11130075
JURUSAN : AKUNTANSI
STIE BANK BPD JATENG TAHUN 2015
JALAN PEMUDA NOMER 4A SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat
ALLAH SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi
Manajemen di Pemerintahan Daerah” dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Makalah ini tidak hanya ditujukan
kepada kalangan akademis tetapi juga ditujukan masyarakat luas khususnya di
dalam dunia kerja. Dalam kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Yang Terhormat Bapak Septia Lutfi, S.kom, M.kom, yang telah membimbing
dan mengajari Penulis.
Apabila dalam pembuatan makalah ini
belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena Penulis adalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan. Dan kesempurnaanlah hanya milik ALLAH SWT.
Semoga makalah ini mampu menambahkan pengetahuan, khususnya
bagi Penulis sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin ya robbal alamin.
Semarang, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... .... ii
BAB I :
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang Masalah.................................................................................... .... 4
1.2.
Rumusan Masalah.............................................................................................. .... 5
1.3.
Tujuan................................................................................................................ .... 5
BAB II
: Pembahasan
1.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen.......................................................... .... 6
1.2. Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Pemerintahan Daerah............. .... 8
BAB IV : Penutup
A.
Simpulan............................................................................................................. .... 13
Daftar Pustaka................................................................................................................ .... 14
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian
pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan
perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para
manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat
memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya
dalam proses pengambilan keputusan.
Pada era globalisasi pelayan publik dituntut untuk efisien
dan efektif hal ini terjadi karena adanya kebutuhan masyarakat yang meningkat
sehingga dibutuhkan sistem management yang terintegrasi dengan sistem
informasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang
menyediakan informasi untuk kebutuhan pimpinan tingkat menengah (manajer), baik
pada unit-unit kerja maupun pada sub-unit dalam lingkungan organisasi. SIM
menggunakan data dari sistem pengolahan transaksi bersama dengan data lainnya,
untuk diolah menjadi laporan tertentu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sering
juga disebut sebagai Management Reporting System (MRS) atau sistem
pelaporan manajeman, karena sistem ini menghasilkan berbagai macam laporan
untuk kepentingan manajemen, terutama tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
pengelolaan, pengontrolan, dan pengembangan organisasi.
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat
bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle
level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top
level management dengan executive management dapat terdiri dari
direktur utama (president), direktur (vise-president) dan
eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi,
keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri
dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level
management disebut degan operating management dapat meliputi mandor
dan pengawas. Top level management disebut juga dengan strategic
level, middle level management.
Untuk itu dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sengat tergantung atas
kemampuan pempinannya untuk menumbuhkan iklim kerja sama agar dengan mudah
dapat menggerakkan sumber daya tersebut, sehingga dapat mendayagunakannya dan
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tuntutan tata kelola yang baik, benar dan transparan pada
suatu pemerintahan semakin meningkat. Sebenarnya keinginan untuk mengembangkan
tata kelola suatu organisasi diperlukan sistem informasi manajemen.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen
?
2. Bagaimanakah penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam pemerintahan
daerah ?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Manajemen.
2. Untuk mengetahui penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam
pemerintahan daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan
kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud
elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan
barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan,
personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling
terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi
adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut
menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang
ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing.
Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh
pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah
tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan
operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem
informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu
dalam suatu kegiatan manajemen.
Sistem Informasi
Manajemen dan Organisasi Publik
Sejak adanya manusia yang hidup berorganisasi, sejak saat
itu pulalah informasi telah selalu diperlukan oleh pemimpin organisasi untuk
membantunya melakukan tugas-tugasnya salakupemimpin organisasi. Hal yang baru
adalah peningkatan kesadaran tentang pentingnya peranan informasi bagi pemimpin
untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Selain sistem pendukung keputusan,
lingkup sistem informasi manajemen yang banyak terdapat di dalam organisasi
publik adalah berkenaan dengan manajemen database. Begitu banyak permasalahan
di bidang sistem informasi yang dipergunakan di dalam pelayanan publik yang
sesungguhnya merupakan permasalahan manajemen database, yaitu bagaimana
mengelola data dan informasi yang tersimpan dalam organisasi secara efesien dan
aman serta menciptakan prosedur cari-ambil yang cepat dan mudah.
Dalam
meningkatkan kinerja yang efesien dan efektif dalam pelayanan publik, maka
diperlukan sistem informasi manajemen yang baik. Seperti yang kita ketahui
bahwasanya birokrasi yang memberikan pelayanan publik saat ini sangat
berbelit-belit, sehingga pemerintah perlu merampingkan birokrasi agar
masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengurus surat izin atau surat
legalitas dari pemerintah, misalnya pembuatan KTP, surat izin usaha, dsb. Untuk
memangkas sistem birokrasi yang berbelit-belit tersebut, maka pemerintah
mendirikan instansi layanan satu pintu (one stop service). Dengan adanya
layanan satu pintu (one stop service) diharapkan pemerintah dapat memberikan
layanan yang cepat dan mudah, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Dalam layanan satu pintu (one stop service) dibutuhkan suatu sistem
informasi manajemen yang baik khususnya dalam keandalan manajemen database agar
dalam memberikan pelayanan secara cepat dan mudah.
Bahwasanya
dalam manajemen database menyangkut dengan aspek pemakaian (use) dan
pengendalian (control) data. Bagi organisasi publik kedua aspek manajemen
tersebut, ini sama pentingnya. Pemakaian data harus dibuat supaya lebih efesien
dan tanggap terhadap kebutuhan organisasi yang mempunyai misi pelayanan publik.
Pada saat yang sama, database harus tetap dijaga integrasinya karena dalam
organisasi publik cukup banyak data yang benar-benar rahasia dan harus
dilindungi dari pihak-pihak yang mungkin menyalahgunakan data tersebut. Kecuali
itu unsur penting yang harus diperhatikan oleh para mamjer publik adalah adaptabilitas
organisasi terhadap sistem pengolahan data yang modern. Misalnya dalam
pengurusan perizinan usaha, sudah menuntut komputerisasi secara integratif
sedangkan kemampuan staff dan perangkat sudah memungkinkan, maka tidak ada
alasan lagi untuk tetap mempertahankan sistem lama yang berbelit-belit dan
memperpanjang proses dalam birokrasi.
Adaptabilitas merupakan tuntutan bagi organisasi publik yang modern untuk menggunakan teknologi database mutakhir yang memungkinkan pengolahan data secara lebih efesien dan sistematis. Program-program database dan bahasa pemogram komputer sekarang ini memiliki kecenderungan untuk lebih dekat kepada unsur manusia sebagai pemakai data sedangkan ketergantungan terhadap mesin komputer semakin berkurang. Dengan perangkat database yang user-friendly dan machine-independent tersebut, manajemen organisasi publik tentunya akan lebih lincah dan tanggap dalam melaksanakan pelayanan publik.
Adaptabilitas merupakan tuntutan bagi organisasi publik yang modern untuk menggunakan teknologi database mutakhir yang memungkinkan pengolahan data secara lebih efesien dan sistematis. Program-program database dan bahasa pemogram komputer sekarang ini memiliki kecenderungan untuk lebih dekat kepada unsur manusia sebagai pemakai data sedangkan ketergantungan terhadap mesin komputer semakin berkurang. Dengan perangkat database yang user-friendly dan machine-independent tersebut, manajemen organisasi publik tentunya akan lebih lincah dan tanggap dalam melaksanakan pelayanan publik.
Secara umum, SIM publik
terutama memiliki dua pola yaitu:
1. Sistem pendukung keputusan
(decision support system)
2. Sistem manajemen
database untuk layanan umum.
Kebutuhan-kebutuhan akan perencanaan
sistem komunikasi data, otoritas penggunaan data, arsitektur perangkat keras
dan perangkat lunak maupun sumberdaya manusia yang menunjang masing-masing pola
ini dalam beberapa hal akan berlainan pula. Sistem pendukung keputusan lebih
banyak menyangkut perencanaan beserta keputusan-keputusan strategis tingkat
manajerial dengan waktu tanggapan atas informasi yang lebih cepat. Sebaliknya,
sistem manajemen database layanan umum lebih banyak menyangkut
keputusan-keputusan rutin tetapi harus disertai dengan akurasi data dan
informasi yang tinggi serta sistem operasional yang dapat diandalkan. Dimasa
mendatang, pengembangan SIM publik akan mengarah kepada perluasan aplikasi
teknologi informasi, pola administrasi yang lebih fungsional, pemakaian
teknik-teknik baru didalam pengembangan SIM berbasis komputer, dan penciptaan
sistem layanan umum yang integratif.
B.
Penerapan
Sistem Informasi Manajemen dalam Pemerintahan Daerah
Pemanfaatan IT pada pemerintahan bertujuan
untuk mendukung penyelenggaraan tata kelola organisasi yang lebih baik,
sehingga mampu menyediakan layanan informasi tepat guna bagi stake holder.
Layanan digitasi pemerintah dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan internet.
Misalnya layanan pengaduan masyarakat berbasis sms, absensi online (e-absensi),
laporan kinerja SKPD (e-laporan), persuratan (e-office) yang kesemua
layanan tersebut terpublish pada web induk pemerintah daerah, sekaligus
bisa digunakan sebagai alat untuk monitoring dan evaluasi kinerja dilingkup
Pemerintah tingkat satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Kondisi pemanfaatan IT pemerintahan pada saat
ini masih terkesan semrawut dan sporadis, padahal secara teoritis, terdapat
banyak manfaat dan kemudahan yang dapat dirasakan dengan pemanfaatan IT.
Bisa disimpulkan, pemanfaatan IT pemerintahan e-goevrnment belum optimal?
Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa kendala. Kendala tersebut antara
lain adalah kemampuan tingkat manajerial pemerintah yang sebagian besar tidak
memiliki basis pengetahuan tentang teknologi informasi termasuk Internet, tidak
adanya kesinambungan program saat ini dengan sebelumnya padalah dari sudut
pandang efesiensi masih bisa di lanjutkan dengan melakukan peremajaan,
kustomisasi tanpa perlu membuat program yang baru dimana substansi operasinya
adalah sama dan perbedaannya sekedar istilah saja.
Tidak adanya perencanaan yang matang dimana
efek yang ditimbulkan adalah pemborosan anggaran daerah, ada banyak kasus yang
bisa dijadikan alasan bahwa masing-masing SKPD apakah itu badan, Dinas, Bagian,
unit kerja dll memiliki paradigma beragam dalam menerapkan IT sehingga
implementasi yang dilakukan terkesan berdiri sendiri, tidak terintegrasi
padahal selayaknya sebuah organisasi yang memiliki banyak struktur harusnya
berada dalam satu induk yang saling bersinergi, bagaimana mungkin keuangan
tidak membutuhkan data kepegawaian yang ada di BKD begitupun sebaliknya. Pimpinan
yang paham dengan pemanfaatan IT namun tidak didukung dengan sumber daya
manusia dan infrastruktur yang memadai juga menjadi masalah tersendiri
dibuktikan dibeberapa daerah yang pemimpin daerahnya sangat paham betapa
pentingnya IT dimasa kepemimpinannya menerapakan IT untuk pelayanan publik
namun ketika masa kepemimpinannya berakhir digantikan dengan pimpinan yang baru
maka apa yang telah dibangun sebelumnya tidak lagi digunakan atau bahkan di
hentikan.
Budaya kerja di era informasi yang menuntut
produktifitas dan kreatifitas dewasa ini, masih banyak pegawai pemerintah yang
tidak mau beradaptasi dengan teknologi ICT, mereka kebanyakan
menggunakannya hanya sebagai trend bahkan status sosial bukan sebagai
kebutuhan apalagi untuk sebagai problem solving dari rutinitas kerja
sehari-hari. Sering dijumpai baik kepala atau pimpinan jika terjadi masalah
mereka mencari konsultan atau vendor membuat suatu kegiatan dengan label proyek
yang semata-mata berorientasi pada keuntungan dan bukan pemanfaatan. Kendala
lainnnya yaitu luasnya wilayah pemerintahan suatu daerah sehingga penerapan IT
belum merata karena tidak semua staff bisa menggunakan komputer khususnya bagi
kecamatan dan kelurahan yang ada di pelosok, perlu adanya tenaga khusus yang
menjalankan media teresebut. Minimnya infrastruktur pendukung ICT seperti
jaringan telepon dan listrik juga menjadi kendala, kondisi ini merupakan
masalah yang perlu diatasi. Kendala selanjutnya adalah persepsi yang salah
terhadap internet. alasan yang sering didengar, mengapa para pegawai negeri
sipil (PNS) enggan memanfaatkan internet karena pekerjaannya menjadi terganggu
digunakan untuk hal lain seperti bermain game, sosial network, dll. Kondisinya
cukup memprihatinkan. Artinya persepsi terhadap media ini masih keliru. Setelah
membahas sekian banyak kendala penerapan IT, saya menawarkan beberapa solusi
untuk pemecahan masalah tersebut. Antara lain, perlu disadari dan dipahami
betul bahwa pemerintah punya peran yang sangat penting dalam peningkatan
penggunaan teknologi informasi dan komputer guna peningkatan kinerja yang tidak
lain adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dewasa ini sistem layanan publik kepada masyarakat
haruslah terintegrasi dapat diakses secara realtime kapan saja dan dimana saja
oleh siapapun, dukungan teknologi yang memungkinkan untuk itu adalah sistem
informasi manajemen berbasis web, diakses melalui internet, bersifat
multiplatform karena dijalankan oleh aplikasi browser dalam artian meski
berbeda sistem operasinya namun tetap bisa diakses oleh pengguna, tentunya
dengan klasifikasi hak akses yang diberikan. Meski demikian persoalan keamanan
perlu menjadi perhatian untuk bisa melindungi sistem yang dijalankan pada dua
modus konfigurasi yaitu secara online dan offline.
Kecukupan Anggaran APBN dan APBD dan Pelayanan
Publik dengan Teknologi Infomasi
Pada dasarnya memang harus dilihat dari proses baggeting
oleh DPRD di setiap daerah, kecukupan dalam anggran tersebut sudah pasti tidak
memenuhi sampai 100 %, akan tetapi pengadaan sistem informasi manajemen
dilakukan secara bertahap, hal ini dikarenakan negara indonesia masih perlu
memikirkan masalah-masalah lain yang harus juga diselesaikan. Proses pengadaan
Informasi teknologi juga tidak mungkin langsung pada level yang paling tinggi,
proses tersebut harus dilakukan secara bertahap-tahap hingga mencapai lever
yang sempurna, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju.
Di negara Indonesia sendiri, salah satu contoh yang sangat
menyentuh dengan pelayanan publik dalam informasi teknologi adalah
pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Online, dengan adanya sistem TKP online
ini masyarakat akan lebih mudah dalam mengakses berbagai hal, dan juga tingkat
errornya lebih sedikit, ketimbang KTP yang model lama.
Program-program Sistem Informasi di dalam
Pemerintahan, antara lain :
1. Pelayanan KTP Online
KTP On-Line ini berbentuk Chip yang berisi seluruh data
pribadi seseorang yang tidak hanya nama, no KTP, tanggal lahir, alamat, status,
golongan darah, pekerjaan, melainkan sampai pada pendapatan orang itu berapa.
KTP On-Line dalam pengisiannya harus terkoneksi internet dengan departemen
dalam negeri sebagai pusat data. Sehingga dengan adanya KTP On-line ini
identitas seseorang akan terpantau dimanapun dia berada. Selain itu,
kepemilikan KTP berganda tidak ada lagi karena akan terdeteksi dengan sempurna.
Banyak manfaat dengan adanya KTP On-line yakni tidak hanya
pendeteksi Daftar Pemilih Tetap melainkan dapat di gunakan sebagai dasar
penentu untuk pembagian dana Bantuan langsung Tunai Karena di dalamnya terdapat
Identitas pekerjaan dan pendapatan. Selain itu tidak perlu adanya masyarakat
yang mengantri sampai desak-desakan dalam pengambilan dana BLT melainkan dapat
di ambil di bank atau koperasi karena KTP On-line dapat juga berfungsi sebagai
ATM.
Akhirnya dengan adanya KTP On-line paling tidak dapat
meminimalisasi berbagai masalah kependudukan yang dihadapi bangsa ini mulai
dari penetapan daftar pemilih tetap, KTP ganda sampai pada penyaluran dana
bantuan langsung tunai.
2. E-Government
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk
menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan
kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga
untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi
dalam proses dan institusi demokrasi.
E-Government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua
agen pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang mempunyai
kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang
terkait dengan pemerintahan.
3. Website Pemerintah Daerah
Di masa sekarang ini perkembangan teknologi informatika dan
komunikasi yang semakin cepat berkembang, mempengaruhi cepatnya kebutuhan akan
informasi yang semakin cepat, tanpa dibatasi oleh letak geografis. Dimana
kebutuhan informasi yang cepat dan dapat diakses oleh siapapun tersebut, dapat
diakomodasi oleh layanan yang bernama internet. Hal ini dapat dilihat dengan
semakin cepat informasi-informasi terbaru yang dapat diakses dan dilihat oleh
siapapun hanya dengan menggunakan perangkat digital seperti : komputer, note
book, telepon selular ( ponsel ), dan PDA ( Personal Digital Assistant ).
4. Absensi Sidik Jari
Absensi Sidik Jari dapat memperkecil masalah tindakan
korupsi di kantor-kantor pemerintahan. Mulai korupsi waktu sampai korupsi yang
milyar-milyaran. Namun bagaimanapun tergantung dengan SDMnya.
Satu lagi upaya membangun peningkatan budaya kerja
dilakukkan di berbagai kantor-kantor pemerintahan. Mulai kantor DPRD sampai
kelurahan dari pusat kota sampai desa-desa. Hal ini digunakan untuk memantau
tingkat kehadiran yang sangat berpengaruh pada kinerja dan kantor pelayanan
public. Dengan adanya sistem sidik jari angka kehadiran tidak bisa dimanipulasikan
oleh kariawan ataupun pagawai dalam dinasnya, sehingga dapat meningkatkan
kinerja dalam pelayanan public.
5. Papan Informasi Elektrik
Papan informasi elektrik ini juga tidak jauh bedan dengan
papan informasi biasa, namun bedanya disini sistem yang dilakukan adalah sistem
yang berbasi komputeres, dengan keunggulan papan elektrik tersebut paling tidak
proses pelayanan publik lebih irit ketimbang yang sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN
Pemakaian teknologi informasi telah memberi warna baru
pada mekanisme layanan umum yang diberikan oleh organisasi-organisasi publik
sebagai organisasi yang memiliki misi dan sistem pengambilan keputusan yang
berbeda dengan organisasi swasta. Komputerisasi dan otomasi berlangsung
dimana-mana seiring dengan pengembangan sistem administrasi di dalam
organisasi-organisasi tersebut guna menciptakan tata-kerja yang efektif dan
efisien. Pada saat yang sama Sistem Informasi Manajemen Nasional (SIMNAS) yang
andal hanya akan dapat dicapai apabila pengembangan simpul-simpul sistem
informasi manajemen dalam organisasi-organisasi publik itu dapat dilaksanakan
dengan baik. Masalah yang dihadapi oleh organisasi-organisasi publik pada
umumnya dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen ialah bagaimana
memadukan nilai efektivitas sistem
administrasi dan layanan umum kepada masyarakat dengan nilai efisiensi didalam tata-kerja organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://ranggablack89.wordpress.com/2009/06/01/sim-sistem-informasi-manajemen/
diakses pada tanggal 10 Desember 2015
http://publicadministrationur2013.blogspot.co.id/2014/06/penerapan-sistem-informasi-manajemen.html
diakses pada tanggal 10 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar